Postingan

Hadits Mutawatir

BAB I PENDAHULUAN A.  Latar Belakang       Hadits dapat disebut sumber hokum Islam ke-dua setelah Al-Qur’an karena, Hadits diriwayatkan oleh para perawi dengan sangat hati-hati dan teliti, sebagaimana sabda Nabi SAW : مَنْ كَذَّبَ عَلَيَّ مُتَعِمَدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ Artinya : “Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka tempatnya dalam neraka disediakan”.       Tidak seperti Al-Qur’an, dalam penerimaan Hadits dari Nabi Muhammad SAW banyak mengandalkan hafalan para sahabatnya dan hanya sebagian saja yang ditulis oleh mereka. Dengan demikian, hadits-hadits yang ada pada para sahabat, yang kemudian diterima oleh para tabi’in, memungkinkan ditemukan adanya redaksi yang berbeda-beda. Karena ada yang meriwayatkan sesuai atau sama benar dengan lafal yang diterima dari Nabi SAW, dan ada yang hanya sesuai makna atau maksudnya saja, sedangkan redaksinya tidak sama.       Oleh karena untuk mema...
Postingan terbaru